Kebutuhan VS Keinginan
Untuk memenuhi kebutuhan 'sekolah' Caca yang baru mulai, hampir setiap hari mbu dan Caca nongkrong di toko ATK di dekat rumah. Selain jual ATK di toko itu juga menjual berbagai mainan edukatif. Termasuk Lego, Play-Doh, puzzle, dll.
Sebenarnya sudah sejak sebelum 2 tahun Caca sudah bermain Play-Doh dan pasir kinetik. Dan di Rumah Caca sudah punya perlengkapan lengkap bermain mulai tray, cetakan Play-Doh dan pasir, sampai berbagai warna Play-Doh dan pasir kinetik.
Di toko itu dijual juga cetakan Play-Doh yang dikemas di dalam toples mobil-mobil an. Pastinya sangat menarik untuk anak-anak. Begitu juga Caca. Setiap kita ke toko dia pasti akan langsung menuju rak Play-Doh dan bermain dengan toples cetakan Play-Doh. Dan sudah berkali-kali Caca minta dibelikan cetakan itu. Tapi belum mbu belikan. Sampai mbu dapat materi cerdas finansial dan ditekankan untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginan. Ok fix, saatnya menjelaskan ke Caca.
Sampai dirumah mbu tanya ke Caca, apakah Caca ingin beli toples mobil-mobil an yang tadi? Dia jawab ya. Akhirnya mbu sampaikan, kalau Caca sudah punya banyak cetakan Play-Doh. Dan kalau Caca sukanya main toplesnya, Caca pun sudah punya banyak mobil-mobil an untuk dimainkan. Jadi sebenernya Caca tidak memerlukan toples cetakan Play-Doh itu.
Alhamdulillah setelah penjelasan itu Caca kelihatannya mengerti, dia meng angguk angguk dan mengambil mobil-mobil an untuk dimainkan. ❤
Tidak ada komentar:
Posting Komentar